Malam ini suasana tenang sekali di kosan. Setelah tadi sempat hujan yang lumayan deras, dingin pun datang. Di tengah asyiknya menikmati suasana malam ini, sambil meneguk segelas Chococinno hangat (hmm yummy..), saya sadar besok ujian Siskom (dan saya belum begitu siap). Untung semua tugas pendahuluan praktikum udah selesai (kecuali beberapa sih..). Setelah ujian, ada tes mata kuliah Kewirausahaan. Setelah itu praktikum. Waw.. Nikmatnya senikmat Chococinno..

Lebih baik tak usah terlalu dipikirkan. Enjoy saja lah.. Toh bukan cuma saya yang mengalaminya. Yang penting asyik dan nikmat. So, mari menikmati kedamaian ini meski cuma sejenak..

Dan hujan pun turun..

Oktober 17, 2008

Setelah menjalani kehidupan di kampus kembali, ternyata Bandung menjadi jauh lebih panas dari sebelum lebaran. Panasnya benar2 di luar dugaan. Jadi mirip suasana di kota Semarang pada bulan2 tertentu. Sebenarnya saya tidak terlalu mempermasalahkan dengan panasnya. Soalnya, di Semarang saya sering mandi sauna setiap hari. Mungkin sehari dua atau tiga kali. Tetapi yang mengganggu adalah karena air untuk mandi di Bandung tetap dingin sementara udara semakin panas. Maknyoss… Jadi gerah rasanya.

Setelah lima hari kuliah dengan cuaca yang panas, akhirnya hujan turun juga. Deras. Sejuk yang sudah semestinya menjadi milik Bandung pun berangsur-angsur kembali. Rasa kantuk karena dinginnya semilir angin saat hujan nampaknya mulai membelai saya. Ahh.. Ngantuk dan nikmat. Semoga hujan ini membawa kebaikan bagi kita semua. Tidak hanya sekedar mampir. Membawa kembali iklim sejuk yang sempat menghilang dari Bandung (meskipun tidak mungkin sesejuk dulu). Semoga..

Memories of Love 2

Oktober 10, 2008

Hmm.. Saya jadi ingat ketika dulu saya masih duduk di bangku SMA. Kalau gak salah saat itu saya kelas 3 (kalau sistem sekarang berarti kelas 12 ya??). Waktu itu jam istirahat, sehabis pelajaran matematika. Begitu keluar dari ruang kelas, wew, banyak kale ini teman2 saya yang mbojo (pacaran; java). Mulai dari ujung lorong dekat jembatan penghubung gedung sekolah hingga ujung sana dekat wc terlihat banyak sekali muda mudi yang asyik berduaan, membicarakan tentang berbagai macam hal. Seperti biasa, sebagai seorang kekasih, saya mengunjungi ruang kelas qelf karena kelas kami berbeda (qelf kelas 3 IPA 4 sementara saya 3 IPA 6).

Sesampainya disana seperti biasa, saya menunggu di depan pintu, sambil sesekali bertanya pada temannya yang kebetulan sedang keluar kelas (karena saya memang pemalu saat itu jadi biasanya memang gak pernah masuk kelasnya qelf). Kata temannya, qelf sedang ke kantin bersama teman2 yang lain. Jadilah saya menunggu sendirian di depan kelas 3 IPA 5, yang terletak diantara kelas 3 IPA 4 dan 3 IPA 6. Saya menunggu lama, kok gak datang2 juga ini.. Akhirnya, karena lama menunggu, saya jadi kebelet pipis. Jadilah saya turun ke lantai 1 (karena kelas saya dan qelf di lantai 2), mencari wc langganan saya. Setelah melepasnya sesuai kebutuhan (air pipis maksud saya), saya balik ke ruang kelas karena jam istirahat sudah hampir usai.

Olala.. Tak disangka saya bertemu qelf dalam perjalanan menuju kelas. Qelf setengah berlari karena saat itu bel tanda istirahat usai telah berbunyi. Saya pun juga ikut berlari. Jadilah kami berkejar2an sepanjang lorong sampai menuju ruang kelasnya. Selama berlari sebenarnya ya saya juga bingung kenapa ikut2 lari. Meskipun hanya sejenak memandang wajahnya saat berlari, tetapi kerinduan ini sudah terobati. Dengan perasaan lega, saya berjalan ke kelas.

Tak tahunya, di kelas, guru saya senyum2 sendiri melihat saya. Saya pun senyum2 juga karena melihat guru saya senyum. Kemudian guru saya berkata, “Wah, hebat kamu, Ya.. Kok mirip film India gitu.. Ada kejar2annya..” Hihihi.. Saya jawab sekenanya, “Maklum, Pak.. Yang romantis2 udah kuno.. Model zaman sekarang sambil lari2..” Wakakak.. Dasar anak edan ini.. =P

Memories of Love 1

Oktober 6, 2008

Hari ini, saya pergi mengunjungi qelf. Dari rumah, saya berangkat pukul 8.30. Dengan mengendarai kendaraan bermotor, saya tempuh perjalanan yang cukup panas dan menyengat (maklum di Semarang kan memang panas) selama kurang lebih 30 menit. Sesampainya di tujuan, saya parkir itu motor di depan rumahnya. Sebelum saya sempat turun dari motor, bidadariku telah membukakan pintu rumahnya. Tampaklah dari jauh senyumnya yang memesona. Wajah manisnya yang begitu menyenangkan. Keramahan tutur katanya saat menyapaku tuk masuk ke rumahnya… Aaaahh… Missing u so much honey.. (Entahlah dia yang jadi tambah manis atau saya yang kangen karena lama tak ketemu)

Setelah dirinya mempersilakan saya masuk ke dalam rumahnya, segera saya duduk di atas sofa empuk sambil clingak clinguk, lihat ke kiri dan kanan. Tak berapa lama, saya sampaikan salam ucapan maaf lahir batin (mumpung masih suasana lebaran) ke segenap keluarganya yang saat itu berada di rumah. Papanya, adiknya, kakaknya, dan tak lupa dirinya yang manis (mamanya sedang bekerja jadi belum sempat ketemu).. Jadilah saya mengobrol dengan dirinya, adiknya dan kakaknya (karena papanya pergi ke dokter). Kami mengobrol tentang berbagai macam hal mulai dari kegiatan selama iburan, mudik, sampai ujian yang telah menunggu di depan mata (aaarrgghhh.. kenapa harus ujian setelah liburan… T_T).

Azan dhuhur berkumandang. Saya izin pamit sebentar untuk menunaikan sholat dhuhur di masjid yang terletak tak jauh dari rumahnya. Selesai sholat, tanpa disangka sebelumnya, saya berkesempatan untuk menikmati hidangan makan siang di rumahnya. Sambil malu malu kucing (miaaww =3) saya terima ajakannya untuk makan siang bersama.. Dan menu makan siang saya adalah Tahu Masak. Apa itu?? Awalnya saya juga bingung itu apa. Tak tahunya… Hmmm.. itu masakan yang mirip dengan Tahu Gimbal tetapi tak pakai gimbal (masi ada yang tak tahu tahu gimbal itu apa??).. Terdiri dari ketupat (yang benar2 lembut dan enak), dan tahu yang dipotong2 lalu dihidangkan dengan sambal kacang dan kerupuk udang. Pokoke maknyuss.. Enak tenan.. (pengen nambah tapi malu). Sementara saya makan Tahu Masak, dia menikmati Pecel.

Pukul 13.00 tepat, saya pamit ke dirinya. Sambil bercanda sejenak, memandang wajahnya yang manis, saya pergi meninggalkan rumahnya. Lalalala senangnya hatiku.. Till we meet again honey… =)

Malam hari, setelah turun hujan yang semakin lama semakin deras, saya putuskan akan tidur saja karena memang tidak ada kegiatan. Eh.. Lha kok.. Saat ini mata udah merem n siap terbuai ke alam mimpi, saya mendengar nama saya dipanggil2. Saya bangun dari kasur, berjalan menuju keluar kamar. Wah.. Ternyata rame di depan kamar saya. Sodara2 saya pada ngumpul disana. Ngobrol ngalor ngidul ngetan ngulon. Jadilah saya tak jadi tidur dan ikut mengobrol. Sambil ber-hahahihi, kami bercerita tentang kegemaran kami selama liburan. Setelah lama (dan capek) mengobrol, kami bergabung dengan sodara2 kami yang sejak tadi bermain kartu. Jadilah kami bermain Sam Gong (tulisannya bener gitu gak yah??). Itu permainan kartu mirip seperti Blackjack, tetapi dengan jumlah maksimum 30 (kalo Blackjack kan 21). Kami bermain sampe puas, ngantuk, letih, lesu, capek, tak bertenaga, tak bergairah lagi. Jadilah permainan diakhiri pada jam 1 malam dan kami semua beranjak pergi ke kasur yang telah siap menunggu kami.

Esok paginya, saya bersiap2 karena akan pulang kembali ke Semarang. Setelah membereskan barang dan mandi, saya bersama bapak, ibu, dan adik, berkumpul terlebih dahulu di rumah sodara. Sarapan pagi sekaligus mejeng n foto2 sebagai kenang2an nanti. Ini dia salah satu fotonya..

Kurang lebih jam 9 pagi, saya meninggalkan Banjarnegara menuju Semarang..

Cerita dari Banjarnegara

Oktober 4, 2008

Sabtu, 4 Oktober 2008, aku beserta bapak, ibu dan adikku mudik ke Banjarnegara. Untuk sampai ke Banjarnegara dari kota Semarang, diperlukan waktu 4 jam perjalanan. Selama perjalanan, aku tidur dengan tenang jadi tidak ada yang dapat aku ceritakan hehehe…

Berangkat dari Semarang pukul 7.30 pagi, sampai Banjarnegara 11.30. Sesampainya di Banjar, langsung saja saya sungkem, silaturahmi sama om, tante, pakdhe, budhe n sodara2 yang sudah terlebih dahulu sampai di sana. Selesai bermaaf-maafan, saatnya makan =). Waw.. banyak juga itu menu makanan.. Mulai dari mi goreng, ayam goreng, rendang, hingga sop ayam. Meskipun banyak menu, toh saya juga cuma ambil mi doank buat makan siang. Maklum, masih kenyang (sisa2 sarapan tadi pagi).

Selama siang sampai sore, aktifitas diisi maen n kumpul2 ma sodara2.. Lepas kangen sambil ketawa2.. Ahh.. Really missing u guys.. Gak sadar kalo adek sepupu yang dulu masih kecil imut2 sekarang udah tambah gedhe.. Jadi tmbah cantik n manis (yg cewek) n cakep (yg cowok). Menjelang petang, mandi n ngenet bentar sambil nunggu azan maghrib berkumandang.

Selepas sholat maghrib, aku menuju ke rumah saudara untuk makan malam.. Hmm… Nikmatnya sup ayam yang masih hangat meninggalkan kesan tersendiri di perut yang lapar ini.. Yummy… Menghabiskan waktu menuju isya dengan mengobrol bersama keponakan n adek2 yang imut2 (uuhh.. gemes aku.. >.<)..

Selesai menunaikan sholat isya di masjid, saya kembali ke mess.. Oya, karena sodara2 ini begitu banyak jumlahnya, jadi kami menginap di mess tak jauh dari rumah sodara di Banjar (jalan kaki gak sampe 2 menit udah sampe). Berhubung adek ketiduran, jadi sebagai kakak yang baik (hahahaha.. saya kakak yang baik..), saya menjaga adik sementara bapak dan ibu menuju rumah sodara untuk rapat keluarga besar. Selama menjaga adik, saya browsing internet skalian baca manga. Sambil browsing, saya liat wajah adik saya saat masi bo2.. Hihihi lucunya… Mirip anak2 (padahal adik saya udah kelas 3 SMP).. Mungkin ada benarnya juga kata orang, wajah terlugu adalah wajah dari seseorang yang sedang tidur (asal gak ngiler lho).

Malam di Banjar begitu menyenangkan. Suasananya yang tenang, udaranya yang sejuk, benar-benar melegakan dan menimbulkan sensasi yang menentramkan. Aku bisa mendengar dengan jelas suara jangkrik mengerik sambil sesekali terdengar katak bernyanyi bersahut2an. Ahh..

Hujan turun..

Gerimis yang mengguyur menjadikan malam ini menjadi dingin dan sepi. Sepi yang menyenangkan. Sungguh nikmat malam ini.. Semakin larut, semakin mengasyikkan…

Aku harap esok hari lebih cerah dari hari ini..

Bike to Campus

Oktober 3, 2008

Bersepeda di lingkungan ITB saat ini tak hanya menjadi pilihan segelintir orang saja. Semakin banyaknya mahasiswa yang menggunakan sepeda ke kampus menunjukkan animo untuk bersepeda bisa dibilang tinggi. Tak heran, hampir di sudut-sudut kampus, ditemukan sepeda berjejer. Mulai dari model yang jadul hingga yang masi gress..

Karena 2 orang teman sekosan saya mendadak ikut terkena “wabah” ini, timbul keinginan saya untuk membeli sepeda juga. Menurut perhitungan saya, lumayan juga sebagai upaya penghematan duit untuk naik angkot sekaligus usaha menyehatkan badan. Jadilah pada tanggal 13 September 2008 saya membeli sebuah MTB United Dominate dari sebuah toko di Jalan Veteran. Sepeda itu saya panggul di atas motor yang dikemudikan oleh teman sekosan saya. Maklum saat itu puasa soalnya, kalo digenjot sampe kosan di bilangan Cisitu, saya mesti nyambung nyawa =p

Akhirnya tibalah saatnya untuk mencoba sepeda ini. Wuahhh.. Uenak puoll.. Mak nyuss… Lumayan mentul-mentul (mentul2 = empuk saat bergoyang2; java). Timbullah tekad untuk selalu bersepeda mulai besok Seninnya (15 September).

Senin, 15 Sep 2008. Kuliah pagi jam 7. Saatnya mencoba sepeda baru. Begitu dicoba… Wuzzzz… Kuenceng… Aseeeekkk… Maklum, rute yang saya lalui dari kosan sampai ke kampus adalah turunan yang lumayan curam juga. Jadilah tangan ini rajin menekan rem (boros kampas ni -.-?). Dengan perasaan senang dan bangga, dimulailah kuliah hari itu dengan hati berbunga-bunga.

Sepulang sekolah, siang yang panas, saatnya menaiki sepeda baru lagi. Kucoba mengendarai sepeda, kugenjot dengan santai menaiki tanjakan menuju gerbang belakang ITB. Wew, lumayan menguras tenaga juga. Sesampainya di gerbang belakang, masih dengan hepi, kugenjot lagi sepeda sampai memasuki Jalan Sangkuriang. Mulai dari sini…

Inikah rasanya bersepeda di Cisitu ???

Rasa hepi yang tadi menggelora di dada mendadak hilang berganti dengan dahaga dan capai luar biasa. Kerongkongan terasa kering kerontang karena kepayahan ditambah lagi sinar mentari yang lumayan garang, menjadi ujian tersendiri di bulan Ramadhan. Emaaakk… Ini lutut rasanya mau copot. Cuapeknya minta ampun. Bahkan karena terlalu capeknya, saya sempat berhenti dua kali (malu saya…). Mo gimana lagi, lha wong udah lama gak bersepeda…

Sesampainya di kosan (dalam keadaan benar-benar kepayahan), saya masukkan sepeda ke dalam kamar (maklum sepeda baru jadi takut hilang hihihi), ganti pakaian, cuci kaki dan tangan lalu saya rebahkan tubuh yang lelah ini ke atas kasur (untung saja saya sudah sholat di kampus tadi). Masya Allah.. Nikmatnya minta ampun.. Sueger.. Rasa lelah yang tadi menyebar ke seluruh tubuh berangsur-angsur lenyap digantikan oleh kenikmatan tiada tara. Saat saya terbangun, adzan asar telah berkumandang.

Malamnya, sebelum saya tidur, saya berdoa. Semoga saya diberi kekuatan dan ketabahan untuk bersepeda selama saya menuntut ilmu di kampus Gajah Doedoek ini. Amin..

Memoir for Arya

Oktober 3, 2008

Arya…

Esensi ngeblog adalah menulis..

Menulis dan menulis..

Tulislah apa yang ada dalam pikiran Arya..

Jangan pernah berpikir akan jadi apa tulisan Arya nanti..

Arya punya terlalu banyak pikiran untuk ditulis..

Jangan pernah memilah-milahnya..

Tuliskan apa yang membuat suasana hati Arya tergerak..

Tuliskan apa yang Arya rasakan..

Tuliskan kenangan yang Arya punya..

Arya..

Jangan berhenti menulis..

Karena Arya tahu..

Saat Arya berhenti menulis..

Aku tak kan bisa memanggilmu Arya lagi..

–AyA–

Tentang Parcel..

Oktober 3, 2008

Beberapa saat yang lalu, saya melihat sebuah berita yang menceritakan tentang beredarnya parcel kadaluarsa pada saat2 Lebaran seperti ini. Menurut berita, berbagai produk dalam parcel tersebut berasal dari produk kadaluarsa supermarket / swalayan. Namun, oleh petugas yang bertugas membuang produk kadaluarsa tersebut, justru dijual kembali ke pihak2 tertentu yang akan menggunakannya sebagai bagian dari suatu parcel. Oleh pihak “penampung” tersebut, parcel dirangkai dan dijual kembali dengan harga bersaing yang tak jauh berbeda dengan parcel asli. Dan lebih mencengangkan lagi, tak jarang pembeli parcel itu adalah pihak swalayan dimana produk penyusun parcel tadi seharusnya dibuang.

Selesai melihat berita tersebut, yang muncul pada pikiran saya adalah: cerdas. Betapa pintarnya pihak2 itu dalam memanfaatkan setiap kesempatan yang ada. Awesome… Meskipun demikian, tidak ada alasan untuk membenarkan tindakan mereka. Hahahaha… Tertawa getir saya melihat “kecerdasan” mereka. Mereka yang seharusnya bisa membuat suasana Iedul Fitr ini terasa semakin fitri, justru sebaliknya. Saya tahu mereka tak akan pernah pusing2 memikirkan dampak tindakan mereka. Masa bodoh lah.. Selama bisa mendapatkan keuntungan dengan cara mudah tanpa perlu bekerja keras, oke oke aja..

Hmm.. Sejenak saya berpikir… Sudah begitu rusakkah pikiran masyarakat kita?? Lagi-lagi saya tertawa.. Bukan menertawakan rusaknya mental mereka tetapi lebih kepada ketertarikan yang tak biasa akan kelanjutan Indonesia. Bagaimana masyarakat kita ke depannya jika keadaan terus seperti ini? Tidak atas, tidak bawah, kerusakannya merata..

Suatu saat nanti.. Entah kapan.. Pasti akan terjadi penolakan.. Jika suatu bangsa, masyarakat, atau negara, rakyatnya tidak dapat lagi berperilaku layaknya manusia, well, tinggal menunggu waktu sampai datangnya “perubahan besar” di sana (kalau memang tidak ingin disebut kehancuran)..

If u want to stop the stream of river completely.. Just make the river never exist in this world..

Al Ukhuwah

Oktober 3, 2008

Ini bukan menunjuk nama sebuah masjid. Bukan juga menunjuk nama sebuah pondok pesantren. Bukan juga panti asuhan. Ini merupakan nama kosan tempat saya tinggal =). Al Ukhuwah terletak di Jalan Cisitu Indah Dalam 19A / 160C di kota Bandung. Lokasi yang strategis (seperti menyusuri labirin) membuat kosan ini tak pernah sepi dari pengunjung maupun penginap (anak kos itu sendiri, termasuk saya). Di kosan ini total terdapat 14 buah kamar kos, 3 buah kamar mandi, sebuah dapur, sebuah garasi, sebuah balkoni kecil, dan sebuah meja makan lumayan besar yang biasa digunakan untuk berkumpul dan “rapat”.

Menurut riwayatnya, kosan ini sudah berumur lebih dari 20 tahun yang lalu, sekitar tahun 80an (atau mungkin lebih). Pada zaman itu, kosan ini berisi mahasiswa-mahasiswa yang alim dan bekerja ekstra keras untuk menyelesaikan kuliah di ITB (Institut Teknologi Bandung) dari berbagai daerah di Indonesia. Suasana dan kondisi berubah seiring berjalannya waktu. Kini, kosan ini ditempati oleh para musafir dari daerah Jawa Tengah dan Timur (13 dari 14 orang) dan seorang lagi dari Jakarta. Bila dulu sikap pembelajar begitu tinggi terasa, saat ini solidaritas adalah yang utama. Karena itu, tak heran bila anak-anak kosan ini sering mengadakan masak bersama, buka bersama, jalan-jalan bersama, hingga sahur dan buka bersama saat bulan Ramadhan.

Ada satu hal menarik yang bisa diamati di kosan ini. Pada saat siang hari, kosan ini tak ada bedanya dengan kosan lain. Sepi, sedikit mirip kuburan, karena biasanya anak2 kosan masih menuntut ilmu di kampus. Namun, setelah malam menjelang, kengerian sesungguhnya dimulai. Teriakan-teriakan mengguncang. Pembunuhan dimana-mana. Tak jarang umpatan-umpatan mengerikan terdengar dari kejauhan. Tak henti-hentinya hampir setiap malam para mahasiswa ini berjuang mempertahankan negara dari ancaman musuh. Berperang mempertahankan negara. Sungguh sebuah pengorbanan yang sangat besar…

Mereka ber-DotA…

Yap, jadi saat malam hari hampir bisa dipastikan selalu saja ada pertempuran dikosan ini. Bahkan bila akhir pekan tiba, kosan ini jauh lebih layak disebut Game Center. Dengan menggabungkan solidaritas sesama penghuni kos, diundanglah para pecinta DotA dari kosan tetangga untuk bergabung menunaikan tugas negara. Terkadang, selesai 1 atau 2 peperangan, ada yang membawa selingan berupa martabak (hmm… yummy..).

Jangan dikira karena terlalu banyak pemain disini, IP mahasiswa Al Ukhuwah buruk. Sudah banyak mahasiswa pecandu game disini yang lulus dengan predikat cumlaude dan tepat waktu. Resepnya adalah balance.. Keseimbangan antara belajar dan bermain. Berapa besar effort untuk bermain tidak membatasi will untuk belajar. Bermain oke, belajar jalan terus..

So, say yes to study, dont forget to play!!! =)